MAKALAH
MANAJEMEN
PERENCANAAN KURIKULUM
Disusun
untuk memenuhi persyaratan
Mata
Kuliah Manajemen Kurikulum
Dosen Pembimbing :
Hidayatul Mufidah,M.Pd
Disusun Oleh :
1. Rida Anastashfiya Ghozali
2. Milatul Aenina
3. Nur Chaizatul Mutmainnah
4.
Maskuri
5.
Rozita Izlin
PRODI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
PESANTREN SUNAN DRAJAT
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini saya susun sebagai tugas dari
mata kuliah Manajemen Kurikulum dengan judul
“Manajemen
Perencanaan Kurikulum”.
Terima kasih saya sampaikan
kepada Hidayatul Mufidah
M.Pd,
selaku dosen mata kuliah Manajemen Kurikulum yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan
tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Kurikulum dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan
khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya
makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
Lamongan, 01 April 2019
Penuliis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 3
Latar Belakang..................................................................................................................3
Rumusan
Masalah............................................................................................................ 3
Tujuan
Penulisan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 4
Pengertian Perencanaan Kurikulum..................................................................................4
Karakteristik Perencanaan Kurikulum.............................................................................. 5
Asas
Perencanaan Kurikulum........................................................................................... 6
Tahap Perencanaan Kurikulum......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 8
Kesimpulan
...................................................................................................................... 8
Saran.................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional haruslah dikelola
dengan tepat agar sebagai subsistem sebagai pembangunan nasional, tujuan
sisdiknas seperti yang diminta dalam pasal Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Khususnya pada Pendidikan Dasar perlu mendapat perhatian
khusus. Kurikulum yang ada sekarang bukan saja terlalu “overload”.
Sebagai konsekuensi logis dari kurikulum yang sentralistik, juga karena proses
penyusunan sampai pada pelaksanaan dan evaluasi kurikulum masih steril dari
jamahan masyarakat. Dalam hal ini kurikulum menjadi salah satu penentu kesuksesan
dunia pendidikan.
Kurikulum
adalah landasan yang digunakan Pendidik atau Guru untuk membimbing peserta
didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan, melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental. Sedangkan Manajemen Kurikulum
dapat diartikan sebagai kemampuan merencanakan dan mngorganisasikan kurikulum.
Dalam
UU No.20 th 2008 tentang Sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Kegiatan pengembangan kurikulum harus berlandaskan pada
fungsi-fungsi manajemen. Untuk dapat dipahami sebagai pengalaman untuk
mempersiapkan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan, baik yang
diperoleh dari dalam maupun luar lembaga pendidikan, maka kurikulum hendaknya
melalui fungsi perencanaan yang matang serta sistematis dan terpadu,
pengorganisasian yang baik, diimplementasikan di lapangan, dan diawasi
pelaksanaannya.
Dengan perencanaan kurikulum diharapkan
dapat memberi kesempatan belajar mengajar untuk membina siswa atau peserta
didik ke arah perubahan tingkah laku yang digunakan dan menilai hingga mana
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa atau peserta didik.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian perencanaan kurikulum ?
2. Apa
saja karakteristik dalam perencanaan kurikulum ?
3. Apa
saja asas-asas yang digunakan dalam perencanaan kurikulum ?
4. Bagaimana
tahap-tahap dalam perencanaan kurikulum ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian perencanaan kurikulum
2. Untuk
mengetahui karakteristik dalam perencanaan kurikulum
3. Untuk
mengetahui asas-asas dalam perencanaan kurikulum
4. Untuk
mengetahui tahap-tahap dalam perencanaan kurikulum
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perencanaan Kurikulum
Perencanaan itu
terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan tahap awal dalam sebuah
manajemen sesuatu untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Perencanaan
adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang
peranan lebih bila di banding dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya,
seperti pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan. Dimana fungsi-fungsi
manajemen tersebut sebenarnya hanya merupakan pelaksanaan dari sebuah
perencanaan. Sedangkan pengertian kurikulum sendiri itu menurut para ahli
mempunyai makna yang berbeda-beda. Lazimnya rencana yang disusun untuk
melancarkan kegiatan yang hendak dicapai baik dalam lingkungan Formal atau Non
formal.
Kurikulum merupakan progam pendidikan, bukan progam pengajaran.
Yaitu progam yang direncanakan, diprogamkan dan dirancanagkan yang berisi berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu,
sekarang maupun yang akan datang. Kesemuanya tersebut direncanakan secara
sistematik, artinya direncanakan dengan memperhatikan keterlibatan berbagai faktor
pendidikan secara harmonis.
Perencanaan
kurikulum Menurut Rusman adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang
dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan
dan menilai sampai mana perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa.
Menurut Hamalik perencanaan kurikulum merupakan suatu proses sosial yang
kompleks yang menuntut berbagai jenis dan tingkat pembuatan keputusan.[1]
Perencanaan kurikulum memiliki berbagai definisi. Menurut
Saidiharjo, perencanaan kurikulum adalah sebuah proses dimana para perencana
mengambil bagian pada berbagai level pembuat keputusan mengenai tujuan pembelajaran yang seharusnya, bagaimana tujuan dapat direalisasikan
melalui proses belajar-mengajar, dan apakah tujuan tersebut memang tepat dan
efektif.[2]
Menurut
kelompok kami, perencanaan kurikulum
adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat
keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan
oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga
implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam
tindakan operasional. Manajemen dalam perencanaan kurikulum
adalah keahlian “managing” dalam arti kemampuan merencanakan dan
mengorganisasikan kurikulum. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses
perencanaan kurikulum adalah siapa yang bertanggung jawab dalam perencanaan kurikulum,
dan bagaimana perencanaan kurikulum itu direncanakan secara professional.
B.
Karakteristik
Perencanaan Kurikulum
Dalam terdapat
beberapa aspek yang dipandang dan juga perlu diperhatikan. Aspek-aspek yang
menjadi karakteristik perencanaan kurikulum,[3]
yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan
kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang berbagai hal yang
menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, karakteristik masyarakat sekarang, dan
masa depan, serta kebutuhan dasar manusia.
2. Perencanaan
kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang komprehensif, yang
mempertimbangkan dan mengoordinasi unsur esensial belajar-mengajar efektif.
3. Perencanaan
kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipatif. Pendidikan harus responsif
terhadap kebutuhan individual anak didik, untuk membantu anak didik menuju
kehidupan kondusif.
4. Tujuan-tujuan
Pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan
masyarakat.
5. Rumusan
berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi konkret, agar
dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum yang spesifik. Jika tidak,
persepsi yang muncul kurang jelas dan kontradiktif.
6. Masyarakat
luas mempunyai hak dan tanggung jawab untuk mengetahui berbagai hal yang
ditujukan bagi anak-anak mereka melalui perumusan tujuan Pendidikan. Berkaitan
dengan hal ini, para pendidiklah yang berkewajiban untuk memberitahukannya.
7. Dengan
keaahlian professional mereka, pendidik berhak dan bertanggung jawab
mengidentifikasi program sekolah yang akan membimbing anak didik ke arah
pencapaian tujuan pendidikn. Masyarakat boleh saja memberikan saran, namun
keputusan akhir ada pada pendidik.
8. Perencanaan
dan pengembangan kurikulum paling efektif jika dikerjakan secara bersamaan. Hal
ini dikarenakan beragamnya unsur-unsur kurikulum yang menuntuttentang keahlian
secara luas.[4]
9. Perencanaan
kurikulum harus memuat artikulasi program sekolah dan anak didik pada setiap jenjang
dan tingkatan sekolah. Berkaitan dengan hal ini, kurikulum harus terdiri atas
intregasi berbagai pengalaman yang relevan.
10. Program
sekolah harus dirancang untuk mengoordinasikan semua unsur dalam kurikulum kerangka
kerja Pendidikan.
11. Masing-masing
sekolah mengembangkan dan memperhalus suatu struktur organisasi yang
memfasilitasi studi masalah-masalah kurikulum dalam mensponsori kegiatan
perbaikan kurikulum
12. Perlunya
penelitian tindakan dan evaluasi , untuk menyediakan revitalisasi rencana dan
program kurikulum.
13. Partisipasi
kooperatif harus dilaksanakan dalam kegiatan perencanaann kurikulum, terutama
keterlibatan masyarakat dan para anak didik dalam perencanaan situasi
belajar-mengajar yang spesifik.
14. Dalam
perencanaan kurikulum, harus diadakan evaluasi secara kontinu terhadap semua
aspek pembuatan keputusan kurikulum, yang juga meliputi bekerja relatif bebas untuk
mencapai suatu tujuan.
C.
Asas
Perencanaan Kurikulum
Ada
beberapa asas yang dijadikan dasar dalam perencanaan kurikulum[5],
yaitu:
1. Objektivitas
Perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan
spesifik berdasarkan tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai
dengan kebutuhan.
2. Keterpaduan
Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari
semua disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal,
serta keterpaduan dalam proses penyampaian.
3. Manfaat
Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan
pengetahuan dan keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan
dan tindakan, serta bermanfaat sebagai acuan strategis dalam penyelenggaraan
Pendidikan.
4. Efisiensi
dan Efektivitas
Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan prinsip
efisiensi dana, tenaga, dan waktu dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan.
5. Kesesuaian
Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta
didik, kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan IPTEK, dan perubahan atau perkembangan
masyarakat.
6. Keseimbangan
Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara
jenis bidang studi, sumber yang tersedia, serta antara kemampuan dan program
akan dilaksanakan.
7. Kemudahan
Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para
pemakainya yang membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
8. Berkesinambungan
Perencanaan kurikulum ditata secara berkesinambungan sejalan
dengan tahapan, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
9. Pembakuan
Perencanaan kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan
jenis satuan Pendidikan. Sejak dari pusat sampai daerah.
10. Mutu
Perencanaan kurikulum memuat perangkat pembelajaran yang
bermutu, sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas lulusan
secara keseluruhan.
D.
Tahap
Perencanaan Kurikulum
Hafni Ladjid dalam
bukunya Pengembangan Kurikulum mengemukakan bahwa kegiatan pengembangan
kurikulum tingkat lembaga dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: (1) perumusan tujuan
institusional, (2) tahapan pengembangan setiap bidang studi, (3) pengembangan
program pengajaran dikelas.[6]
1. Perumusan tujuan isntitusional
Dalam tujuan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang sesuai dengan suatu lembaga pendidikan tertentu,
misalnya SMP, SMU dan lain-lainnya, adalah hal-hal yang harus diperhatikan bagi
para fungsi lembaga pendidikan itu.
Sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan dalam merumuskan tujuan institusional sekurang-kurangnya ada tiga
sumber yang penting, yaitu tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam
Undang-undang sistem pendidikan nasional, pandangan atau harapan masyarakat dan
dunia pekerjaan, harapan lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
2. Tahapan pengembangan setiap bidang studi
Langkah-langkah yang
harus ditempuh dalam mengembangkan setiap program studi ini meliputi: (1)
merumuskan tujuan kurikuler, (2) merumuskan tujuan pengajaran, (3) menetapkan
pokok bahasan atau sub pokok bahasan, (4) menyusun garis-garis besar program pengajaran,
(5) menyusun pedoman khusus.
3. Pengembangan program pengajaran dikelas
Pengembangan program
pengajaran dikelas khususnya di indonesia bertolak dengan suatu dasar konsep
sistem. Secara sederhana sistem itu mempunyai komponen-komponen sebagai berikut:
(1) tujuan, (2) bahan/isi, (3) metode, (4) alat, (5) evaluasi dan (6) proses.
Menurut
Harie Dalam sebuah blog yang ditulis oleh Harie, mengemukakan tahapan
pengembangan kurikulum dibagi menjadi 4 tahapan yaitu:
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran (instructional objective),
Terdapat
tiga tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tahap yang pertama yang harus
diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu siswa
(source of student), masyarakat (source of society), dan konten (source of
content). Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau
standar kompetensi (SK) dengan memperhatikan landasan sosiologi (sociology),
kemudian di-screen melalui dua landasan lain dalam pengembangan kurikulum yaitu
landasan filsofi pendidikan (philosophy of learning) dan psikologi belajar
(psychology of learning), dan tahap terakhir adalah merumuskan precise
education atau kompetensi dasar (KD).
2.
Menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar (selection of learning experiences),
Dalam
merumuskan dan menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar dalam
pengembangan kurikulum harus memahami definisi pengalaman belajar dan
landasan psikologi belajar (psychology of learning). Pengalaman belajar
merupakan bentuk interaksi yang dialami atau dilakukan oleh siswa yang
dirancang oleh guru untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Pengalaman
belajar yang harus dialami siswa sebagai learning activity menggambarkan
interaksi siswa dengan objek belajar. Belajar berlangsung melalui
perilaku aktif siswa; apa yang ia kerjakan adalah apa yang ia pelajari,
bukan apa yang dilakukan oleh guru. Dalam merancang dan menyeleksi
pengalaman-pengalaman belajar juga memperhatikan psikologi belajar.
3.
Mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar (organization of learning
experiences),
Pengorganisasi
atau disain kurikulum diperlukan untuk memudahkan anak didik untuk
belajar. Dalam pengorganisasian kurikulum tidak lepas dari beberapa hal
penting yang mendukung, yakni: tentang teori, konsep, pandangan tentang
pendidikan, perkembangan anak didik, dan kebutuhan masyarakat. Pengorganisasian
kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Oleh karena itu kurikulum menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu yang
tepat untuk mempelajari, keseimbangan bahan pelajaran, dan keseimbangan antara
aspek-aspek pendidikan yang akan disampaikan.
4.
Mengevaluasi (evaluating).
Kurikulum
Langkah terakhir dalam pengembangan kurikulum adalah evaluasi. Evaluasi adalah
proses yang berkelanjutan di mana data yang terkumpul dan dibuat
pertimbangan untuk tujuan memperbaiki sistem. Evaluasi yang seksama adalah
sangat esensial dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi dirasa sebagai
suatu proses membuat keputusan, sedangkan riset sebagai proses pengumpulan data
sebagai dasar pengambilan keputusan. Perencanaan kurikulum menggunakan berbagai
tipe evaluasi dan riset. Tipe-tipe evaluasi adalah konteks, input, proses, dan
produk. Sedagkan tipe-tipe riset adalah aksi, deskripsi, historikal, dan
eksperimental. Di sisi lain perencana kurikulum menggunakan evaluasi formatif
(proses atau progres) dan evaluasi sumatif (outcome atau produk).
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Pengertian
perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum
membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang
akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa
disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum
ke dalam tindakan operasional.
b. Karakteristik
perencanaan kurikulum adalah Perencanaan
kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas, kerangka kerja yang
komprehensif, bersifat reaktif dan antisipatif, harus memuat artikulasi program
sekolah dan anak didik pada setiap jenjang dan tingkatan sekolah.
c. Asas
perencanaan kurikulum diantaranya adalah : Objektivitas, keterpaduan, manfaat,
Efisiensi dan Efektivitas, Kesesuaian, Keseimbangan, Kemudahan, Berkesinambungan,
Pembakuan, Mutu.
d. Tahap
perencanaan kurikulum diantaranya adalah : Perumusan tujuan institusional,
Tahapan pengembangan setiap bidang studi, Pengembangan program pengajaran di
kelas.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya .
makalah ini di gunakan oleh para pembaca sebagai referensi dan menambah wawasan
tentang “Manajemen Perencanaan Kurikulum” . Kami sadar bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan untuk itu kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya dan mohon
kritik, saran, ataupun tanggapan dari para pembaca terutama pada Hidayatul
Mufidah M.Pd., selaku dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Kristiawan,
Muhammad,2017.Manajemen Pendidikan.Yogyakarta : CV.BUDI
UTAMA
Munandar, Arif,2018.Pengantar Kurikulum,Yogyakarta: CV.BUDI
UTAMA
Qomar
Mujamil, 2007.Manajemen Pendidikan Islam.Jakarta
: Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar